Dinas Kesehatan Kota Depok melaksanakan rapat koordinasi dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Kota Depok. Pertemuan ini membahas tentang upaya untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kota Depok.

"Kami melakukan diskusi, upaya-upaya apa, inovasi apa, yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kota Depok," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr. Mary Liziawati, di kantor Sekretariat IBI cabang Depok, Jl. Raya Sawangan, Depok, Senin 20 Januari 2025.

Mary mengatakan, selama ini kerja sama antara Dinkes Depok dengan IBI sudah berjalan dengan baik. Pertemuan ini dilakukan untuk meningkatkan upaya yang telah dilakukan selama ini, salah satunya dengan penandatanganan komitmen bersama.

"Harapannya supaya layanan kepada ibu hamil dan bayi baru lahir bisa meningkat kualitasnya, sesuai standar dari Kementerian Kesehatan, sehingga bisa mencegah kematian ibu dan kematian bayi," sebut Mary.

Penandatanganan komitmen bersama dilakukan oleh Dinkes Depok dan anggota IBI Kota Depok yang terdiri dari ranting IBI di 11 Kecamatan dan 10 rumah sakit di Kota Depok. Berikut ini isi dari komitmen bersama yang ditandatangani pada pertemuan Tersebut:

Memberikan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar 12 T yang terdapat dalam buku pedoman, dan merujuk ke Puskesmas bila ada pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di TPMB.

Mencatatkan hasil pemeriksaan ibu hamil, bayi, dan balita pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai dokumen utama pencatatan kesehatan yang wajib digunakan.

Mengadakan agenda membaca Buku KIA secara bersama-sama untuk ibu hamil (bumil) yang menjadi klien guna meningkatkan pemahaman mereka tentang kesehatan ibu dan anak.

Memasukkan data ibu hamil ke dalam e-Kohort atau membuat kohort manual dan melaporkannya secara rutin setiap bulan ke Puskesmas sebagai bentuk pengawasan dan pelaporan terintegrasi.

Menjalankan program “Delisa” (Depok Peduli Preeklamsia) dengan melakukan skrining Preeklampsia pada seluruh bumil