Lima Cara Mengatasi Depresi Pada Remaja
Menurut Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan, sekitar 154 juta penduduk dunia saat ini mengalami depresi. Sementara hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukan prevalensi depresi di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 1,4%. Dimana prevalensi tertinggi ada pada kelompok remaja yakni usia 15-24 tahun sebesar 2%.
BKPK menyebutkan, hasil survei terkait kesehatan mental yang dilakukan tahun 2022 menunjukan sekitar 6% remaja usia 10-17 tahun mengalami gangguan mental. Dimana sebanyak 1% remaja mengalami depresi, 3,7% cemas, post traumatic syndrome disorder (PTSD), 0,9%, dan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) sebanyak 0,5%.
“Tingginya proporsi depresi pada kelompok anak muda yaitu penduduk yang pada saat SKI 2023 dilakukan berusia 15-24 tahun atau dikenal sebagai gen Z atau generasi strawberi, memerlukan perhatian,” tulis BKPK Kemenkes.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara terminologi depresi merupakan penyakit yang ditandai dengan kesedihan atau mudah tersinggung yang terus-menerus dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasanya disukai, disertai dengan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tanda lainnya seseorang mengalami depresi adalah menarik diri dari orang lain, perasaan tidak berharga atau bersalah, kelelahan, kegelisahan dan kesulitan dengan pekerjaan sekolah. Orang yang mengalami depresi mungkin juga mengalami perubahan nafsu makan atau pola tidur, terkadang berpikir untuk menyakiti diri sendiri. Meski demikian depresi bukan merupakan tanda kelemahan pada seseorang selain itu juga ada acara untuk mencegah dan mengobati depresi.
Mengutip situs Kids Health, setidaknya ada lima cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi, yakni sebagai berikut:
1. Berolahraga. Diantara bisa melakukan olahraga ringan, seperti jalan cepat selama 15 hingga 30 menit setiap hari. Atau bisa juga menari, berolahraga, melakukan peregangan, atau yoga. Orang yang depresi mungkin tidak ingin beraktivitas, tapi cobalah untuk melakukannya. Jika memerlukan dorongan, mintalah teman untuk berolahraga bersama. Karena memulai aktivitas apa pun dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda. Teruslah melakukannya.
2. Makan makanan sehat dan minum banyak air. Beberapa orang yang mengalami depresi tidak ingin makan, disisi lain ada juga beberapa orang mungkin jadi makan berlebihan. Namun, apa yang Anda makan dapat memengaruhi suasana hati dan energi Anda. Jadi, saat mengalami depresi, Anda harus memastikan untuk makan dengan benar. Bagi kebanyakan orang, itu berarti banyak buah, sayuran, dan biji-bijian utuh. Batasi karbohidrat sederhana dan makanan dengan tambahan gula, seperti makanan cepat saji atau makanan penutup. Jangan terlalu lama tidak makan. Meskipun Anda tidak merasa lapar, makanlah sesuatu yang ringan dan sehat. Dan jangan lupa untuk tetap terhidrasi dengan banyak air. Hindari minuman manis dan berkafein jika memungkinkan.
3. Ekspresikan diri. Saat depresi, kreativitas dan rasa senang mungkin terhambat. Namun, melakukan hal-hal yang membuat kreativitas tersalurkan dapat membantu atasi masalah depresi. Beberapa aktivitas yang bisa disalurkan sebagai bentuk mengekspresikan diri diantaranya seperti melukis, menggambar, atau mencoret-coret. Menjahit, memasak, atau memanggang. Menulis, mendengarkan musik. Mengobrol dengan teman atau bermain dengan hewan peliharaan. Selain itu juga bisa dengan melakukan sesuatu yang bisa untuk ditertawakan, diantaranya dengan menonton film lucu. Lakukan hal-hal yang dapat Anda nikmati. Meskipun sedikit. Itu membantu mengatasi depresi.
4. Jangan berkutat pada masalah. Membicarakan masalah dengan teman yang peduli dapat terasa menyenangkan. Namun, depresi dapat menyebabkan orang mengeluh, menyalahkan, dan terlalu banyak mengungkit masalah. Hal itu dapat membuat Anda tetap fokus pada apa yang salah. Tidak apa-apa untuk mengutarakan pikiran dan perasaan Anda dengan orang-orang yang peduli. Namun, jangan biarkan masalah menjadi satu-satunya hal yang Anda bicarakan. Bicarakan juga hal-hal yang baik. Cobalah untuk mengubah pikiran negatif Anda menjadi lebih positif. Ini dapat membantu suasana hati Anda menjadi lebih positif.
5. Perhatikan hal-hal yang baik. Depresi memengaruhi pandangan seseorang terhadap berbagai hal. Segala sesuatunya bisa tampak suram, negatif, dan tanpa harapan. Untuk mengubah pandangan Anda, buatlah tujuan untuk memperhatikan 3 hal baik setiap hari. Semakin banyak Anda memperhatikan hal-hal baik, semakin banyak hal baik yang akan Anda perhatikan.
“Yang terpenting, jika Anda mengalami depresi, tunjukkan belas kasih dan kebaikan pada diri Anda sendiri. Saat Anda mengalami masa sulit, akan membantu jika Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian. Bersabarlah dengan diri Anda sendiri. Depresi butuh waktu untuk sembuh,” demikian saran dari Kids Health.
Sementara itu Kemenkes juga telah melakukan upaya untuk mencegah dan mengobati depresi melalui skrining kesehatan jiwa pada komunitas diantaranya untuk pekerja kantoran dan para pelajar serta masyarakat umum. Apabila ditemukan ada yang mengalami masalah kesehatan jiwa disarankan untuk melakukan konsultasi di tempatnya bekerja atau kepada guru konseling bagi pelajar sekolah.
“Bila membutuhkan penanganan lebih lanjut dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat. Diharapkan program ini dapat menurunkan masalah-masalah kesehatan jiwa, salah satunya depresi di masyarakat,” imbau Kemenkes.
Sumber : Foto: Freepik