Waspadai Gejala-Gejala DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti dan Aedes Albocpictus. Di Indonesia merupakan wilayah endemis dengan
sebaran di seluruh wilayah tanah air. Demam dengue atau yang dikenal secara
umum oleh masyarakat Indonesia sebagai demam berdarah merupakan penyakit yang
dapat membuat suhu tubuh penderita menjadi sangat tinggi dan pada umumnya
disertai sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, serta nyeri di bagian
belakang mata.
Sebetulnya demam dengue dan demam berdarah
merupakan dua kondisi yang berbeda, namun sebagian besar masyarakat Indonesia
sudah terlanjur salah kaprah. Demam berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DBD) merupakan
komplikasi dari demam dengue (dengue fever) yang
memburuk. Gejala DBD tergolong parah (meskipun pada fase ini panas tubuh
mengalami penurunan) di antaranya adalah kerusakan pada pembuluh darah dan
kelenjar getah bening, muntah-muntah yang disertai darah, keluarnya darah dari
gusi dan hidung, napas terengah-engah, dan pembengkakan organ hati yang
menyebabkan nyeri di sekitar perut.
Gejala yang akan muncul seperti ditandai dengan demam mendadak,
sakir kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan menifestasi perdarahan seperti
mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh
pada penderita. Pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan
mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan
merasakan demam yang cukup tinggi 400C, kemudian pada fase ke-dua penderita
mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami
turunnya demam hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas
kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan
yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit
secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang
ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam
kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan
perlahan naik kembali normal kembali.
Sampai saai ini DBD masih menjadi masalah kesehatan bagi
masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial yang
terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian
anggota keluarga dan berkurang usia harapan dalam keluarga, kematian anggota
keluarga dan berkurangnya usia harapan hidup msyarakat. Dampak ekonomi langsung
adalah biaya pengobatan yang cukup mahal, sedangkan dampak tidak langsung
adalah kehilangan waktu kerja dan biaya lain yang dikeluarkan selain pengobatan
seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan sakit. Mengingat obat untuk
membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah
DBD masih dalam tahap ujicoba, maka cara yang dapat dilakukan sampai saat ini
adalah dengan memberantas nyamuk penular (vektor). Pemberantasan vektor ini
dapat dilakukan pada saat masih berupa jentik atau nyamuk dewasa.
Pencegahan DBD
Berikut ini beberapa langkah pencegahan demam
berdarah yang bisa Anda terapkan, di antaranya:
·
Mensterilkan bagian
dalam rumah Anda dengan menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk
·
Membersihkan bak mandi
dan menaburkan serbuk LARVASIDA agar jentik-jentik nyamuk mati.
·
Menutup, membalik,
atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada
di rumah Anda.
·
Memasang kawat antinyamuk
di seluruh ventilasi rumah Anda.
·
Memasang kelambu di
ranjang tidur Anda.
·
Memakai losion
antinyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide(DEET)
yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih
berusia di bawah dua tahun.
·
Mengenakan pakaian
yang longgar yang bisa melindungi Anda dari gigitan nyamuk.
·
Melakukan gotong
royong untuk membersihkan lingkungan
·
Mengadakan fogginguntuk mensterilkan lingkungan dari nyamuk dan
jentik-jentiknya.Membentuk Jumantik (Juru Pemantau Jentik) terbukti berhasil
menurunkan jumlah kasus DBD
Komplikasi DBD
Meski hanya terjadi pada segelintir kasus,
demam dengue bisa berkembang menjadi komplikasi yang
lebih serius, yaitu dengue hemorrhagic fever atau
demam berdarah dengue (DBD) dan dengue shock syndrome yang
dapat menyebabkan kematian akibat pendarahan hebat.
Kedua komplikasi
tersebut berisiko tinggi dialami oleh orang yang sistem kekebalan tubuhnya
tidak mampu melawan infeksi dengue yang dia derita, atau oleh orang yang
sebelumnya pernah terkena demam dengue lalu terkena kondisi ini kembali.
Segera bawa ke rumah sakit apabila di sekitar Anda ada penderita
demam dengue yang gejalanya mengarah pada demam berdarah dengue dan dengue shock syndrome
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Depok