5 Ribu Pelajar di Depok Akan Mengikuti Pemeriksaan Kadar Carbon Monoksida
Dinas Kesehatan Kota Depok terus berupaya menekan jumlah perokok pemula yang mayoritas didominasi oleh kalangan pelajar. Untuk mengurangi sekaligus mencegah bertambahnya jumlah perokok remaja, Dinkes Depok akan melaksanakan kegiatan pemeriksaan kadar Carbon Monoksida (CO) pada lima ribu pelajar di Kota Depok.
“Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN), Dinkes Depok menargetkan lima ribu siswa mengikuti pemeriksaan CO analyzer, dimana yang menjadi sasaran adalah para siswa SMP sederajat dan juga SMA sederajat,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Depok, dr. Zakiah, MKM., Selasa 12 November 20224.
Menurut dokter yang akrab disapa Kiki ini, pemeriksaan kadar CO akan dilaksanakan selama dua pekan mulai dari tanggal 18-30 November 2024, di 63 SMP dan 63 SMA yang tersebar pada 63 Kelurahan di Depok. Alat yang digunakan untuk pemeriksaan kadar CO para siswa adalah Smokerlyzer/CO Analyzer/CO Detector, yang berfungsi untuk mendeteksi dan menganailisa keberadaan CO dalam pernafasan seseorang
“Pemeriksaannya sangat mudah, siswa hanya perlu meniup saja pada alat Smokerlyzer CO Detector, hasilnya akan terlihat dilayar apakah dia seorang perokok atau bukan,” kata Kiki.
Selain pemeriksaan kadar CO pada siswa kegiatan ini sekaligus sebagai tolak ukur penerapan Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2020 tentang Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR) di Sekolah. Kegiatan ini juga didukung oleh Puskesmas se-Kota Depok yang akan mendampingi para siswa yang telah menjadi perokok untuk mendapatkan konseling dari tim Upaya Berhenti Merokok (UBM).
Kegiatan yang juga berkolaborasi dengan PT Mitra Asa dalam rangka tanggungjawab sosial lingkungan untuk menurunkan angka perokok ini direncanakan puncaknya akan dilaksanakan pada tanggal 30 November 2024. Selain pemeriksaan CO Analyzer juga akan dilakukan survei terhada para siswa.
“Jadi nantinya tidak hanya pemeriksaan kadar Carbon Monoksida pada pelajar tetapi juga dilakukan survei perilaku merokok untuk mengetahui prevalensi merokok dikalangan siswa SMP dan SMA,” sebut Kiki.
Sebagai informasi, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukan jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 70 juta orang. Dimana prevalensi perokok usia anak dan remaja berusia 10 hingga 18 tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar 7,4%. Sementara itu hasil Survei Perilaku Merokok Remaja usia 10 – 14 tahun di Kota Depok tahun 2024 diketahui prevalensi kategori perokok setiap hari pada mencapai 3,1%.
“Variabel yang memiliki hubungan signifikansi terhadap perilaku merokok yaitu sumber paparan melihat orang yang merokok di satuan pendidikan, ada anggota keluarga di rumah yang merokok dan teman dekat banyak yang merokok,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr. Mary Liziawati, pada 12 September 2024 lalu.
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Depok