Aksi Bergizi Serentak Se-Kota Depok Untuk Atasi Masalah Kesehatan Remaja
Masa remaja dikenal juga sebagai masa puber, dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual. Diusia ini juga banyak ditemukan permasalahan kesehatan pada remaja, diantaranya adalah masalah kekurangan gizi, kekurangan darah (anemia) dan juga ada yang mengalami kelebihan berat badan.
Adanya permasalahan kesehatan tersebut maka perlu dilakukan upaya intervensi gizi dan kesehatan pada anak usia remaja. Sehingga setiap anak memiliki kemampuan hidup sehat, dan keterampilan sosial yang baik sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok berupaya mengimplemantasikan intervensi gizi dan kesehatan pada remaja dengan melakukan “Aksi Bergizi Serentak Se – Kota Depok” yang melibatkan para siswa SMP dan SMA Sederajat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu 4 September 2024, di 38 Lokus Se – Kota Depok secara serentak dengan peresmian acara dilakukan di Pondok Pesantren Roudhotul Quran (SMP dan SMK Tri Sukses).
“Hari ini kita melaksanakan kegiatan aksi bergizi serempak di Kota Depok tahun 2024. Rangkaian kegiatan aksi bergizi hari ini diawali dengan olahraga, yakni senam bersama, dilanjutkan sarapan bersama, kemudian minum tablet tambah darah (TTD) bersama bagi remaja putri serta edukasi kesehatan dan gizi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr. Mary Liziawati, saat menyampaikan sambutan di lokasi acara, Rabu 4 September 2024.
Menurut Mary, keberhasilan pelaksanan aksi bergizi ini sangat membutuhkan pemahaman, kesadaran, dan peran aktif semua komponen pendidikan dan lintas sektor terkait. Sehingga akan terwujud pembudayaan Aksi Bergizi secara rutin dan terjadwal setiap satu minggu sekali.
“Dari pihak sekolah, dari lintas sektor, kita berkomitmen melakukan aksi bergizi, menjaga kesehatan remaja, mencegah stunting, kita upayakan untuk mengatasi bersama,” kata Mary.
Mary berharap melalui Gerakan aksi bergizi serentak, pihak sekolah akan secara rutin menyelenggarakan kegiatan ini setiap pekan. Meski yang menjadi fokus utama dari kegiatan ini adalah para remaja putri SMP-SMA sederajat untuk selalu mengonsumsi tablet tambah darah.
“Utamanya nanti ada minum tablet tambah darah bersama, kalau nanti pihak sekolah menyelanggarakan senam bersama, sarapan bersama dulu, maka itu lebih baik lagi. Tetapi intinya kita lebih kepada pihak sekolah rutin setiap satu pekan mengadakan minum tablet tambah darah bersama di sekolah,” tutur Mary.
Berdasarkan data profil kesehatan Kota Depok terkait anemia pada tahun 2022 dari 33.339 siswi yang dilakukan skrining, 42,93% mengalami anemia. Sementara pada tahun 2023 siswi yang mengalami anemia menurun yakni 36,34% dari 26.178 siswi yang di skrining.
Persoalan anemia pada anak usia sekolah dan remaja mendapatkan perhatian karena berdampak pada peningkatan risiko stunting dan khusus pada remaja putri akan mempengaruhi kualitas keturunannya apabila remaja tersebut kelak hamil. Selain itu, anemia pada ibu hamil merupakan salah satu faktor risiko meningkatnya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Depok