Penyakit Ginjak Kronik



Kamis, 09 Maret 2023 diperingati sebagai hari ginjal sedunia. Penyakit ginjal keronik merupakan penyakit yang menyerang bagian ginjal karena ada kelainan, banyak faktor yang menjadi penyebab penyakit ginjal kronik, misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit metabolik atau degeneratif, dan lain-lain. Penyakit Ginjal kronis, biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun (1). Data Global Burden of Disease tahun 2010 menunjukkan, Penyakit Ginjal Kronis merupakan penyebab kematian ke-27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke 18 pada tahun 2010. Lebih dari 2 juta penduduk di dunia mendapatkan perawatan dengan dialisis atau transplantasi Ginjal dan hanya sekitar 10% yang benar-benar mengalami perawatan tersebut (1).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penduduk Indonesia yang menderita Gagal Ginjal Kronik sebesar 0,38%. Prevalensi Penyakit Gagal Ginjal tertinggi ada di Provinsi Kalimantan Utara dengan persentasi 0,64% (2). Gagal ginjal terbagi menjadi 2 yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Definisi gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal baik struktur dan atau fungsinya yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Apabila kondisi perubahan fungsi ginjal terjadi mendadak atau akut dan belum mencapai 3 bulan maka disebut gangguan ginjal akut. Penyebab terbanyak gagal ginjal kronik di Indonesia adalah penyakit diabetes mellitus/kencing manis dan hipertensi/tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Namun pandangan di masyarakat awam menganggap bahwa konsumsi obat darah tinggi atau obat kencing manis dalam jangka waktu lama yang justru dapat menyebabkan gagal ginjal kronik (3).

Kementerian Kesehatan RI melakukan himbauan kepada masyarakat umum dan seluruh instansi untuk melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ginjal kronik dengan tindakan promotif dan preventif secara gencar. Modifikasi gaya hidup merupakan kunci dari upaya pencegahan penyakit ginjal kronik, yaitu dengan 1) Melakukan aktivitas fisik teratur; 2) Menjada Gula darah & Makan makanan sehat (rendah lemak, rendah garam, tinggi serat); 3) Kontrol tekanan darah dan gula darah; 4) Monitor berat badan dan mempertahankan berat badan normal; 5) Minum air putih minimal 2 liter per hari; 6) Tidak konsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan; dan 7) Tidak merokok (1).

 

DAFTAR PUSTAKA

1.        Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Cegah dan Kendalikan Penyakit Ginjal dengan CERDIK dan PATUH [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018 [cited 2023 Mar 15]. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/18030700007/cegah-dan-kendalikan-penyakit-ginjal-dengan-cerdik-dan-patuh.html

2.        Kemenkes RI. Laporan Riskesdas 2018 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. Vol. 53, Laporan Nasional Riskesdas 2018. 2018. p. 154–65. Available from: http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf

3.        Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Gagal Ginjal Kronik dan Penyebabnya [Internet]. Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan. 2022 [cited 2023 Mar 15]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/582/gagal-ginjal-kronik-dan-penyebabnya

 

Sumber : UPTD Puskesmas Pengasinan

Berita Terbaru