
Penyuluhan Tentang Stunting
Kegiatan : Penyuluhan kelompok oleh
petugas kesehatan di dalam gedung Puskesmas
Tanggal : 6
Februari 2020
Tema : Stunting itu penting
Lokasi : Puskesmas Sukmajaya (Ruang
Tunggu)
Hasil :
1. Tujuan : Meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang Stunting itu penting
2. Stunting adalah kondisi ketika
anak lebih pendek dibandingkan anak-anak lain seusianya, atau dengan kata lain,
tinggi badan anak berada di bawah standar. Standar yang dipakai sebagai acuan
adalah kurva pertumbuhan yang dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
3. Stunting terjadi
karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu semenjak anak
masih di dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Salah
satu penyebabnya adalah kurangnya asupan
protein.
4. Stunting pada anak bisa
disebabkan oleh masalah pada saat kehamilan, melahirkan, menyusui, atau
setelahnya, seperti pemberian MPASI yang tidak mencukupi asupan
nutrisi. Selain nutrisi yang buruk, stunting juga bisa disebabkan oleh
kebersihan lingkungan yang buruk, sehingga anak sering terkena infeksi. Pola
asuh yang kurang baik juga ikut berkontribusi atas terjadinya stunting.
Buruknya pola asuh orang tua sering kali disebabkan oleh kondisi ibu yang masih
terlalu muda, atau jarak antar kehamilan terlalu dekat
5. Ciri-Ciri Anak Mengalami Stunting, Stunting pada anak akan terlihat dari perawakan
anak yang kerdil saat mencapai usia 2 tahun, atau lebih pendek dibandingkan
anak-anak seusianya dengan jenis kelamin yang sama. Selain pendek atau kerdil, anak
yang mengalami stunting juga terlihat kurus. Walaupun terlihat pendek dan
kurus, tubuh anak tetap proporsional.
6. Mencegah Stunting pada Anak,
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, gangguan tumbuh kembang akibat stunting
bersifat menetap, yang artinya tidak dapat diatasi. Namun, kondisi ini sangat
bisa dicegah, terutama pada saat 1000 hari pertama kehidupan anak, dengan cara
sebagai berikut:
·
Penuhi
kecukupan nutrisi ibu selama
kehamilan dan
menyusui, terutama zat besi, asam folat, dan yodium.
·
Lakukan
inisiasi menyusui
dini dan
memberikan ASI eksklusif.
·
Lengkapi
pengetahuan mengenai MPASI yang baik dan menerapkannya.
·
Biasakan
perilaku hidup
bersih dan sehat
dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air, terutama sebelum menyiapkan
makanan dan setelah buang air besar atau buang air kecil, meminum air yang
terjamin kebersihannya, dan mencuci peralatan makan dengan sabun cuci piring.
Semua ini dilakukan untuk mencegah anak terkena penyakit infeksi.
Pelaksana,
dr. Gita
Sumber : UPTD Puskesmas Sukmajaya