Workshop EKG Untuk Tingkatkan Kompetensi Perawat Deteksi Dini Penyakit Jantung

Menurut data Profil Kesehatan Dinas Kesehatan tahun 2022 dan 2023 diketahui bahwa Di Puskesmas, hipertensi tercatat sebagai penyakit terbanyak dalam 10 besar kunjungan, dengan total kasus sebesar 129.388 kunjungan pada tahun 2022. Jumlah ini meningkat menjadi 144.954 kunjungan pada tahun 2023, atau mengalami kenaikan sebesar 12,1%.

 

“Peningkatan ini mencerminkan tren yang mengkhawatirkan, di mana beban hipertensi di masyarakat terus bertambah, seiring dengan pola hidup yang kurang sehat dan rendahnya kesadaran terhadap deteksi dini serta pengelolaan tekanan darah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr. Mary Liziawati, MKM., saat memberikan sambutan pada acara Workshop EKG Dasar, Rabu 18 Juni 2025, di RS Puri Cinere, Depok.

 

Sementara itu, data di tingkat pelayanan kesehatan lanjutan (rawat jalan rumah sakit) menunjukkan 10 besar penyakit terbanyak juga didominasi oleh penyakit-penyakit kronis, termasuk komplikasi dari hipertensi dan penyakit jantung. Pada tahun 2022, total kunjungan rawat jalan mencapai 58.532 kasus, dan melonjak drastis menjadi 106.931 kasus pada tahun 2023.

 

“Kenaikan ini menunjukkan bahwa beban kasus yang di rujuk ke rumah sakit semakin meningkat, baik karena keterlambatan penanganan di layanan primer maupun akibat komplikasi yang memerlukan intervensi lanjutan,”

 

Sebagai upaya pencegahan sekaligus mendeteksi dini masalah kesehatan masyarakat Kementerian Kesehatan telah meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Dimana pelaksanaan PKG dilakukan di fasilitas kesehatan primer, seperti Puskesmas, dan terbuka untuk semua kelompok usia, termasuk dewasa dan lansia yang merupakan populasi berisiko tinggi terhadap penyakit jantung dan hipertensi.

 

“Salah satu komponen penting dalam pelaksanaan PKG adalah kemampuan tenaga kesehatan, khususnya perawat, untuk melakukan skrining dan deteksi dini penyakit jantung, termasuk melalui pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG),” sebut Mary.

EKG merupakan alat sederhana namun sangat efektif dalam mengidentifikasi gangguan irama jantung, iskemia, dan tanda awal komplikasi kardiovaskular. Namun demikian, kata Mary, belum semua tenaga kesehatan khususnya perawat di layanan primer memiliki keterampilan membaca dan menginterpretasi hasil EKG secara memadai.

 

Oleh karena itu, lanjut Mary, Workshop EKG bagi Perawat ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi tenaga keperawatan dalam mendukung keberhasilan program PKG, memperkuat skrining PTM, dan menekan angka rujukan yang sebetulnya dapat dicegah melalui deteksi dan intervensi lebih awal.

 

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan perawat tidak hanya menjadi pelaksana pelayanan, tetapi juga menjadi motor penggerak dalam deteksi dini, edukasi, dan penanganan awal penyakit jantung di masyarakat, sesuai dengan amanat transformasi layanan primer yang dicanangkan Kementerian Kesehatan,” imbuh Mary.

 

Kegiatan Workshop EKG Dasar ini merupakan kerja sama dengan Rumah Sakit Puri Cinere Depok sebagai upaya untuk peningkatan kualitas kesehatan di Kota Depok. Pelatihan ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari 38 Puskesmas di Kota Depok dan UPTD PSC 119 Kota Depok.

Sumber :

Berita Terbaru