MALARIA
Malaria
telah lama menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, tak terkecuali
Indonesia. Dengan rata-rata kasus tahunan mencapai ratusan ribu kasus, malaria seharusnya
menjadi sorotan penting di dunia kesehatan. Beberapa wilayah di Indonesia dengan
kasus malaria tertinggi termasuk Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan
Kalimantan Timur.
Malaria
disebabkan oleh parasit Plasmodium dan disebarkan ke manusia lewat gigitan
nyamuk betina Anopheles yang telah terinfeksi. Gejala malaria biasanya muncul
10-15 hari setelah parasit masuk ke tubuh manusia. Jika tidak ada penanganan
medis dalam 24 jam, maka gejala dengan cepat akan menjadi penyakit kronis yang
tidak jarang berujung pada kematian.
Secara
global, diperkirakan ada 247 juta kasus malaria pada tahun 2021 di 84 negara
endemik malaria (termasuk wilayah Guyana Prancis), meningkat dari 245 juta pada
tahun 2020, dengan sebagian besar peningkatan ini berasal dari negara-negara di
Wilayah Afrika. Kementrian Kesehatan mencatat bahwa total kasus malaria di
Indonesia tahun 2022 sebanyak 399.666. Persentase suspek malaria yang dikonfirmasi laboratorium
baik menggunakan mikroskopis maupun RDT pada tahun 2022 adalah 99,37% dengan
jumlah pemeriksaan 2.742.858 dari 2.760.187 suspek yang diperiksa dengan
positivity rate (PR) adalah 14%. Kabupaten/kota endemis
tinggi malaria masih terkonsentrasi di Indonesia bagian timur, diantaranya
Kabupaten Mimika, Jayapura, Kota Jayapura, Keerom, Yahukimo.
Gejala Malaria
Gejala
demam tergantung jenis malaria. Sifat demam akut (paroksismal) yang didahului
oleh stadium dingin (menggigil) diikuti demam tinggi kemudian berkeringat
banyak. Gejala klasik ini biasanya ditemukan pada penderita non imun (berasal
dari daerah non endemis). Selain gejala klasik diatas, dapat ditemukan gejala
lain seperti nyeri kepala, mual, muntah, diare, pegal-pegal, dan nyeri otot.
Gejala tersebut biasanya terdapat pada orang-orang yang tinggal di daerah
endemis (imun).
Pencegahan Malaria dengan langkah
berikut:
- 1.Membersihkan lingkungan sekitar
dengan air mengalir
- 2.Menebar ikan pemakan jentik
- 3.Menutup penampungan air
- 4.Tidur menggunakan kelambu
- 5.Hindari aktivitas malam dekat
perairan
Sumber : UPTD Puskesmas Sawangan